Ketua JWI Aceh Timur Soroti Banyaknya Warga Kehilangan Dokumen Penting Pascabanjir
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, ACEH TIMUR — Ketua Jajajaran Wartawan Indonesia (JWI) Aceh Timur, Hendrika Saputra, menyoroti persoalan serius yang dihadapi masyarakat korban banjir hidrometeorologi, yakni hilangnya berbagai dokumen penting, sementara di sisi lain pemerintah justru meminta kelengkapan data administrasi.
Menurut Hendrika, banyak warga kehilangan KTP, Kartu Keluarga (KK), surat tanah, buku rekening bank, hingga dokumen pendidikan dan kesehatan akibat rumah mereka terendam atau hanyut diterjang banjir.
“Di satu sisi pemerintah meminta data, sementara di sisi lain masyarakat justru kehilangan surat-surat penting. Ini menjadi persoalan besar yang harus segera dicarikan solusi,” ujar Hendrika kepada media.
Ia merinci, dokumen yang banyak hilang meliputi:
Dokumen pribadi seperti KTP, KK, akta kelahiran, akta nikah, KIA, dan paspor
Dokumen pendidikan seperti ijazah, raport, dan sertifikat
Dokumen kepemilikan seperti sertifikat tanah/rumah, BPKB, STNK, IMB/PBG
Dokumen keuangan seperti buku tabungan, ATM, polis asuransi
Hendrika menegaskan, masyarakat korban banjir tidak boleh dibebani prosedur administrasi yang rumit, apalagi bagi mereka yang bekerja di instansi pemerintah maupun perusahaan swasta yang membutuhkan dokumen tersebut sebagai syarat administrasi kerja dan layanan perbankan.
“Kami meminta pemerintah pusat, Pemerintah Aceh, serta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk menghadirkan solusi nyata. Harus ada kebijakan khusus bagi korban bencana, seperti pelayanan administrasi jemput bola, penerbitan ulang dokumen tanpa biaya, serta pengakuan surat keterangan kehilangan dari desa sebagai dasar sementara,” tegasnya.
Ia juga berharap kebijakan serupa diterapkan secara menyeluruh bagi korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, agar masyarakat bisa segera bangkit tanpa terhambat persoalan administrasi.
“Bencana sudah cukup menyulitkan hidup masyarakat, jangan lagi ditambah dengan beban birokrasi,” pungkas Hendrika.(Hs)
Sumber : ketua JWI
Pewarta Hendrik.




