Harga Sembako Melonjak, Warga Aceh Tengah Kian Terhimpit Pasca Bencana
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, ACEH TENGAH - Masyarakat Kabupaten Aceh Tengah mengeluhkan semakin beratnya beban ekonomi akibat lonjakan harga kebutuhan bahan pokok pasca terjadinya bencana alam. Harga sembako yang terus merangkak naik dinilai semakin menyulitkan kehidupan rumah tangga, khususnya bagi warga berpenghasilan rendah.
Sejumlah warga menyebutkan, harga telur kini mencapai Rp5.000 per butir, beras dijual sekitar Rp40.000 per bambu, sementara mi instan dijual dengan harga Rp30.000 untuk tiga bungkus. Kondisi tersebut dinilai sangat memberatkan, terutama bagi masyarakat yang penghasilannya tidak menentu.
Tidak hanya itu, harga gas elpiji ukuran kecil juga mengalami kenaikan signifikan hingga menyentuh angka Rp180.000 per tabung. Kenaikan harga tersebut diperparah dengan kondisi pasca bencana yang membuat aktivitas ekonomi masyarakat terganggu. Banyak warga, termasuk petani, mengaku belum berani kembali ke kebun karena masih diliputi rasa takut dan kekhawatiran terhadap kondisi alam.
“Bagi yang mampu mungkin masih bisa membeli, tapi bagi kami yang penghasilannya kecil, kondisi ini sangat menyedihkan,” ujar salah seorang warga Aceh Tengah.
Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah segera turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi riil dan mengambil langkah konkret dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok. Warga juga meminta adanya intervensi pemerintah melalui operasi pasar, pengawasan distribusi, serta bantuan bagi masyarakat terdampak agar beban ekonomi tidak semakin berat.
Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat masih menunggu tanggapan dan langkah nyata dari pemerintah daerah terkait upaya pengendalian harga dan pemulihan ekonomi pasca bencana di Aceh Tengah.




