Harga Kebutuhan Pokok di Bener Meriah Dinilai Tak Wajar, Warga Mengeluh Daya Beli Kian Tertekan
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, BENER MERIAH - Lonjakan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Bener Meriah dinilai semakin tidak wajar dan memberatkan masyarakat. Menyikapi kondisi tersebut, tim wartawan Cyberkriminal.com turun langsung ke lapangan untuk memantau harga serta aktivitas jual beli di sejumlah pasar dan kios pedagang.
Dari hasil pemantauan, sejumlah komoditas utama mengalami kenaikan signifikan, di antaranya beras, gas elpiji, dan telur. Kenaikan harga ini berdampak langsung pada daya beli warga, terutama kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang hingga kini belum sepenuhnya pulih secara ekonomi. Banyak warga mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan harian karena penghasilan belum stabil, sementara harga barang terus merangkak naik.
“Untuk makan saja sekarang susah. Harga beras mahal, gas mahal, telur juga naik. Kerja belum normal,” keluh seorang warga yang ditemui di lokasi.
Kondisi tersebut diperparah dengan keterbatasan bantuan pemerintah yang dinilai belum mencukupi untuk menjangkau seluruh masyarakat terdampak. Sejumlah warga berharap adanya langkah cepat dan konkret dari pemerintah daerah guna menstabilkan harga serta memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Masyarakat mendesak pemerintah Kabupaten
Bener Meriah agar turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil di pasar, melakukan pengawasan harga, serta mengambil kebijakan yang berpihak pada rakyat. Warga menilai, pemantauan langsung sangat penting agar pemerintah mengetahui secara pasti harga di tingkat pedagang dan beban yang dirasakan masyarakat.
“Pemerintah harus melihat sendiri kondisi di lapangan, jangan hanya menerima laporan. Kami masih banyak yang menjerit,” ujar warga lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai langkah pengendalian harga yang akan ditempuh. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera hadir dengan solusi nyata demi meringankan beban ekonomi warga Bener Meriah.
Pewarta : Al Abrar




