Belum Lama Selesai, Jalan Jeruk Porot–Tanah Merah Terpantau Mengalami Retakan
SAMPANG , Proyek peningkatan struktur Jalan Jeruk Porot–Tanah Merah di Kabupaten Sampang kembali menjadi perhatian publik. Pasalnya, kondisi jalan beton yang belum lama selesai dikerjakan terpantau mengalami retakan dan pengelupasan di sejumlah titik.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kerusakan tersebut terlihat meski usia pekerjaan masih tergolong baru. Kondisi ini memunculkan pertanyaan dari masyarakat terkait ketahanan dan kualitas hasil pekerjaan.
Mengacu pada data pengadaan, proyek tersebut dilaksanakan oleh CV Nizam Jaya di bawah satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang, dengan nilai kontrak mendekati Rp400 juta. Namun demikian, kondisi fisik jalan di lapangan kini menjadi sorotan.
Pemerhati Kebijakan Publik, Agus Sugito, menyampaikan bahwa kondisi tersebut merupakan fakta yang dapat dilihat secara langsung.
“Jalan ini tergolong baru, namun sudah terlihat kerusakan. Ini adalah kondisi nyata di lapangan yang bisa disaksikan siapa saja, sehingga wajar jika publik mempertanyakan kualitas pekerjaan,” ujar Agus Sugito, Jumat (26/12).
Menurutnya, secara umum konstruksi jalan beton dirancang untuk memiliki daya tahan yang relatif panjang. Oleh karena itu, apabila kerusakan muncul dalam waktu singkat, perlu dilakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan.
“Ketika jalan beton mengalami kerusakan lebih awal, publik tentu bertanya apakah material yang digunakan sudah sesuai, proses pengerjaan dilakukan dengan benar, serta bagaimana fungsi pengawasannya,” lanjutnya.
Agus Sugito juga menekankan bahwa pelaksana pekerjaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan pekerjaan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan standar mutu sebagaimana tercantum dalam kontrak.
“Penyelesaian pekerjaan tidak hanya dilihat dari administrasi, tetapi juga dari hasil fisik di lapangan. Jika hasilnya menunjukkan kerusakan, maka perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap pelaksanaannya,” tegasnya.
Selain itu, ia turut menyoroti aspek pengawasan proyek. Menurutnya, pengawasan yang optimal seharusnya dapat mendeteksi potensi permasalahan sejak tahap pelaksanaan.
“Fungsi pengawasan sangat penting. Jika pengawasan berjalan maksimal, potensi kerusakan bisa diantisipasi lebih awal,” katanya.
Ia berharap Dinas PUPR Kabupaten Sampang dapat memberikan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat terkait kondisi jalan tersebut, serta memastikan adanya langkah perbaikan agar jalan dapat dimanfaatkan secara aman dan layak.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Sampang maupun CV Nizam Jaya belum berhasil dikonfirmasi karena bertepatan dengan hari libur. Meski demikian, kondisi jalan yang terpantau mengalami kerusakan meski belum lama rampung kini menjadi perhatian publik dan diharapkan mendapat penjelasan dari pihak terkait.
Tim




