BRI KCP PANGANDARAN Diduga Tidak ADA etikat Baik Atas Putusan Pengadilan Negeri Ciamis

CYBERKRIMINAL.COM, PANGANDARAN - Warga desak KCP BRI Pangandaran harus koperatif dan transparan atas penggugat dari nasabah ibu lilis. Kasus perdata deposit warga di Bank KCP BRI Pangandaran memang sedang menjadi sorotan publik karena dana deposito senilai Rp 4000,000,000,"(empat miliar rupiah ) yang seharusnya dicairkan kepada penggugat, Lilis, belum kunjung dicairkan meskipun sudah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dari pihak penggugat ibu Lilis Supriyatin.

Penggugat sudah pengajuan permohonan eksekusi ke pengadilan akan tetapi pihak BRI mengajukan upaya perlawanan eksekusi dan terhadap perlawanan tersebut sudah di putus oleh pengadilan negeri Ciamis dengan putusan perlawanan BRI di tolak ,dan saat ini pihak BRI sedang melakukan upaya hukum banding terhadap putusan tersebut .

 Bank BRI Unit Pangandaran diduga mengabaikan perintah pengadilan ini, memicu dugaan bahwa bank tidak menghormati hukum dan mengabaikan prinsip keadilan.

Dari Hasil awak media mendatangin ke kediaman Kuasa hukum ibu Lilis Supriyatin asal dari Bojong kerekes desa Babakan kabupaten Pangandaran ke kuasa hukum , bapak Anang Fitriyana SH untuk di wawancara menjelaskan bahwa,penggugat sudah mengajukan permohonan eksekusi ke pengadilan, karena bank tidak menjalankan perintah secara sukarela, dan masyarakat yang terdampak mendesak dari hasil  audiensi  pertemuan resmi tadi  agar supaya Mendesak kepada  Arif Wibowo selaku KCP BRI Pangandaran,  masalah perdata Nasabah BNK BRI bisa segera tuntas harapan dari pihak pengacara penggugat.ujarnya."

Hingga saat ini, BRI Pangandaran belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan pencairan dana deposito penggugat  tersebut ,entah apa alasannya yang menjadi tanda- tanda dari  pihak penggugat yang seharusnya sudah di cairkan Dari KCP BRI Pangandaran. 

Penulis 

David