Alam, Kitab Besar Kehidupan yang Terhampar di Hadapan Kita
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, LANGSA, ACEH - Alam ini sejatinya merupakan kitab besar yang terhampar luas di hadapan manusia. Di dalam keindahan dan kompleksitasnya, alam menyimpan beragam pelajaran tentang keseimbangan, kesabaran, serta harmoni kehidupan. Setiap hembusan angin, gemericik air, hingga mekarnya bunga adalah ayat-ayat kebesaran yang mengajarkan manusia untuk memahami makna keberadaan dirinya.
Pelajaran dari Tumbuhan
Salah satu pelajaran sederhana dapat kita temukan pada dua tumbuhan yang tumbuh berdekatan — si Asam dan si Manis. Meski berimpitan akar dan berbagi tanah yang sama, keduanya tidak saling memengaruhi sifat dasar masing-masing. Si Asam tetaplah asam, dan si Manis tetaplah manis. Mereka hidup berdampingan tanpa saling merusak atau mengubah karakter satu sama lain.
Pertanyaan untuk Manusia
Lantas, bagaimana dengan manusia yang diciptakan Allah dalam bentuk sebaik-baiknya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:
“Laqad khalaqnal insana fi ahsani taqwim” — Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tin: 4).
Apakah manusia hari ini masih mampu menjaga fitrah dan kesucian moral dalam berinteraksi dengan sesama? Ataukah justru terjebak dalam kerakusan dan ketidakadilan, merampas hak-hak orang lain demi kepentingan pribadi?
Pertanyaan ini seharusnya menjadi bahan renungan bagi kita semua — apakah kita telah benar-benar menjadi manusia yang sebaik-baiknya, yang menegakkan amanah sebagai khalifah di muka bumi, ataukah kita justru menjauh dari hakikat kemanusiaan itu sendiri.
Melalui refleksi ini, semoga kita mampu belajar dari alam, menjaga keseimbangan hidup, serta menumbuhkan nilai kemanusiaan yang sejati di tengah derasnya arus globalisasi.
Tulisan reflektif ini dituangkan oleh Hendrik alias Bang Koboy, Selasa malam, 21 Oktober 2025, sebagai bentuk renungan dan ekspresi lirik pers tentang hubungan antara Alam dan Manusia — menggambarkan bagaimana kehidupan modern seharusnya tetap berpijak pada nilai-nilai ketuhanan dan kebijaksanaan alam.
Pewarta: Hendrik