BREAKING NEWS

 


UTI Implementasikan Smart Health System Guna Tingkatkan Produktivitas pada Kelompok Budidaya Ikan di Pesawaran

CYBERKRIMINAL.COM, PESAWARAN - Universitas Teknokrat Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat9/9/2025.

(PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek tahun pendanaan 2025. Melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Teknokrat Indonesia melaksanakan program bertajuk “Implementasi Simba Smart Health System untuk Peningkatan Hasil Produksi dan Peningkatan Skala Usaha Kelompok Budidaya Ikan Simba, di Kabupaten Pesawaran.”

Program ini menjadi angin segar bagi kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Pesawaran, khususnya yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan Simba. Teknologi yang dikembangkan oleh tim dosen dan mahasiswa Teknokrat ini berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat dikontrol melalui smartphone dan mampu mengintegrasikan berbagai sensor untuk memantau kondisi lingkungan perairan budidaya ikan secara real-time.

Simba Smart Health System dilengkapi dengan sensor suhu, sensor ultrasonik, sensor PIR, kamera, buzzer/alarm, serta modul pengendali ESP32. Dengan perangkat tersebut, sistem mampu mengontrol suhu air, mendeteksi gelombang, memantau keberadaan predator, hingga memberikan peringatan dini bila terjadi ancaman terhadap ekosistem kolam. Harapannya, teknologi ini dapat membantu petani ikan dalam menjaga kesehatan ikan, meningkatkan produktivitas, sekaligus memperluas  skala usaha mereka.


Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat
Ketua Tim PKM, A. Ferico Octaviansyah, M.Kom., menjelaskan bahwa kehadiran Simba Smart Health System adalah bentuk kontribusi nyata dari perguruan tinggi dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat melalui inovasi teknologi.

“Permasalahan utama yang sering dihadapi pembudidaya ikan adalah sulitnya menjaga stabilitas suhu air, ancaman predator, serta kerugian akibat kondisi kolam yang tidak terpantau. Dengan sistem yang kami rancang, semua parameter tersebut bisa dipantau secara otomatis dan real-time. Teknologi ini tidak hanya membantu menjaga kelangsungan hidup ikan, tetapi juga menekan biaya operasional dan meningkatkan hasil panen,” ujar Ferico.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa sistem ini dirancang agar mudah digunakan oleh masyarakat. 

“Kita tidak ingin teknologi ini hanya sebatas canggih, tapi juga harus bisa dioperasikan dengan sederhana oleh para pembudidaya ikan. Itulah sebabnya kami melengkapi program ini dengan pelatihan intensif bagi kelompok mitra,” tambahnya.
Dukungan Mitra Budidaya Ikan Simba
Ketua Kelompok Budidaya Ikan Simba, Ibu Desi Elasari, menyampaikan rasa syukurnya atas adanya program PKM ini. Menurutnya, kehadiran teknologi dari Universitas Teknokrat Indonesia sangat membantu dalam menjawab tantangan yang selama ini dihadapi para petani ikan.

“Selama ini kami hanya mengandalkan cara manual untuk memantau kondisi kolam. Kadang suhu naik atau turun drastis, ada predator masuk, atau gelombang air yang mengganggu, tapi kami terlambat mengetahuinya. Akibatnya, sering kali ikan mati mendadak dan hasil panen berkurang. Dengan adanya Simba Smart Health System, kami bisa tahu kondisi kolam kapan saja dan langsung bertindak jika ada masalah,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar teknologi ini tidak hanya berhenti pada tahap implementasi, tetapi dapat terus dikembangkan dan diperluas untuk membantu lebih banyak kelompok budidaya ikan di wilayah Pesawaran dan sekitarnya.
Komitmen Universitas Teknokrat Indonesia
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM., memberikan apresiasi kepada tim dosen dan mahasiswa yang berhasil memperoleh hibah dari DPPM Kemdiktisaintek dan mengimplementasikannya langsung ke masyarakat. Menurutnya, program ini sejalan dengan visi Universitas Teknokrat Indonesia sebagai Kampus Sang Juara yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga berkontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.

“Kami sangat bangga dengan capaian ini. Universitas Teknokrat Indonesia berkomitmen penuh untuk terus mendorong dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan inovasi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Kehadiran Simba Smart Health System adalah bukti bahwa sinergi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat dapat menciptakan solusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan,” ujar Mahathir.

Beliau juga menekankan pentingnya keberlanjutan program PKM. “Kami ingin agar program ini tidak hanya sekali jalan. Akan ada pendampingan lanjutan, monitoring, serta kemungkinan kolaborasi dengan pihak lain agar hasilnya semakin optimal. Dengan demikian, kelompok budidaya ikan dapat berkembang lebih produktif, mandiri, dan memiliki daya saing tinggi,” tambahnya.

Harapan ke Depan Program PKM ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengoptimalkan potensi perikanan di Kabupaten Pesawaran melalui pendekatan teknologi digital. Melalui integrasi IoT, budidaya ikan tidak lagi dilakukan dengan cara tradisional, tetapi dengan pendekatan cerdas yang mampu memberikan data akurat dan keputusan tepat.

Selain meningkatkan hasil produksi, teknologi ini juga berkontribusi pada peningkatan skala usaha kelompok mitra. Dengan kondisi ikan yang lebih sehat dan panen yang lebih optimal, para pembudidaya memiliki peluang lebih besar untuk memperluas pasar, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ekonomi keluarga.

Program ini sekaligus menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan inovasi yang membawa manfaat langsung. Universitas Teknokrat Indonesia berkomitmen untuk terus melanjutkan kiprahnya dalam mewujudkan masyarakat mandiri melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.


RM
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image