Kisruh Pemilihan RT/RW Pannampu: Warga Marah Besar, Undangan Pencoblosan Diduga Dibagikan Semrawut
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, MAKASSAR, 3 Desember 2025 — Pemilihan Ketua RT/RW di Kelurahan Pannampu berubah menjadi polemik serius setelah banyak warga asli setempat tidak mendapatkan undangan pencoblosan. Mereka menilai proses pendataan dan distribusi undangan dilakukan secara amburadul dan mengabaikan hak demokrasi masyarakat.
Kemarahan warga semakin memuncak setelah terungkap bahwa seorang warga yang tidak berdomisili di Pannampu, melainkan di Kelurahan Rappokalling, justru menerima undangan resmi untuk mencoblos di TPS Pannampu. Temuan ini menimbulkan dugaan kuat adanya kekacauan administratif yang tidak bisa lagi ditoleransi.
“Ini bukan lagi kelalaian biasa. Ini jelas menunjukkan bahwa panitia pemilihan bekerja tanpa kontrol dan tanpa tanggung jawab. Hak kami dirampas hanya karena pendataan yang asal-asalan,” ujar salah satu warga yang geram karena tidak menerima undangan meski telah puluhan tahun tinggal di Pannampu.
Warga menilai kegagalan panitia dalam memastikan data pemilih yang valid telah menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap proses pemilihan. Mereka menuduh panitia bersikap tidak transparan, tidak profesional, dan mengabaikan prinsip keadilan dalam pelaksanaan demokrasi tingkat akar rumput.
Masyarakat mendesak agar pendataan pemilih dibuka secara terbuka, pihak kelurahan dan panitia pemilihan bertanggung jawab, serta kesalahan distribusi undangan segera diperbaiki sebelum hari pencoblosan berlangsung.
“Kami tidak akan diam jika hak pilih warga dipermainkan. Pemilihan RT/RW bukan ajang eksperimen. Kalau tidak sanggup bekerja profesional, sebaiknya panitia diganti,” tegas seorang tokoh warga.
Hingga berita ini dirilis, panitia pemilihan RT/RW Kelurahan Pannampu masih bungkam dan belum memberikan klarifikasi atas kisruh yang memicu kemarahan warga tersebut.




