BNPB Aceh Tengah Disorot, Penanganan Longsor di Desa Kayu Kul Dinilai Lamban
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, ACEH TENGAH -cyberkriminal com. Bencana longsor yang melanda Desa Kayu Kul, Kecamatan Pegasing, pada Rabu (26/11/2025) kembali menyoroti lambannya respons Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD/BNPB) Aceh Tengah. Hujan deras tanpa henti selama beberapa hari memicu longsoran besar dari lereng perbukitan hingga mengubur dan menyeret sejumlah rumah warga.
Berdasarkan data sementara dari aparat desa setempat, sebanyak 12 unit rumah hanyut dan rata dengan tanah, 1 rumah rusak berat, serta 1 rumah rusak ringan. Puluhan warga terdampak terpaksa mengungsi dan bertahan seadanya tanpa tenda maupun logistik darurat.
Warga Terdampak Kehilangan Rumah
Berikut daftar korban yang rumahnya hilang akibat longsor:
1. Bu Salihin – rumah habis
2. Iwan (Durian) – rumah habis
3. Afok Lancang – rumah habis
4. Novi – rumah habis
5. Adha – rumah habis
6. Fajrul – rumah habis
7. Bu Ani – rumah habis
8. Sayuti – rumah habis
9. Jalaludin (Jamat) – rumah habis
10. Jauharsyah – rumah habis
11. Kurnia – rumah habis
12. Taufik – rumah habis
13. Rizal – rumah rusak berat
Selain itu, satu rumah warga lainnya dilaporkan mengalami kerusakan ringan dan beberapa unit rumah sebagai korban terdampak.
Minim Penanganan Darurat, Warga Pertanyakan Peran BNPB
Meski aparat desa telah melaporkan bencana sejak hari kejadian, warga mengaku tidak menerima satu pun tenda, logistik masa panik, atau bantuan darurat lainnya dari BNPB Aceh Tengah. Hingga Jumat (28/11/2025), tiga hari setelah bencana, petugas BNPB dilaporkan belum juga hadir di lokasi untuk melakukan penanganan maupun pembersihan material longsor.
“Kami hanya bisa pasrah, sampai hari ketiga belum ada bantuan apa pun. Rumah sudah habis, tapi tenda darurat saja tidak ada,” ujar seorang warga yang rumahnya hilang.
Kondisi ini membuat warga mempertanyakan tugas pokok dan fungsi BNPB Aceh Tengah, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam mitigasi dan respons bencana.
Warga Gotong Royong Bersihkan Material Longsor
Karena tidak dapat terus menunggu bantuan pemerintah, warga Desa Kayu Kul akhirnya bergotong royong membersihkan puing-puing dan timbunan tanah menggunakan alat seadanya. Mereka berupaya membuka akses jalan dan menyelamatkan barang-barang yang masih mungkin ditemukan.
“Kalau tidak kami bersihkan sendiri, kondisi akan semakin parah. Kami tidak punya pilihan lain,” ujar warga lain.
Harapan Akan Respons Pemerintah Daerah
Warga berharap pemerintah kabupaten dan BNPB Aceh Tengah segera turun ke lokasi untuk menyalurkan bantuan darurat, menyediakan tenda pengungsian, serta melakukan pembersihan dan pemulihan awal pascabencana.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari BNPB Aceh Tengah terkait penyebab keterlambatan penanganan di Desa Kayu Kul.(***)




