Bantuan Terbatas, Ribuan Warga Aceh Tengah Masih Terisolasi
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, ACEH - Situasi darurat masih menyelimuti wilayah terdampak longsor dan banjir bandang di Kabupaten Aceh Tengah.
Bencana yang dipicu hujan deras tanpa henti selama hampir satu pekan sejak 26 Oktober 2025 itu telah memutus akses, merusak pemukiman, dan membuat ribuan warga terisolasi tanpa bantuan memadai.
Hingga kini, bantuan yang masuk masih sangat terbatas, memaksa masyarakat bertahan dengan persediaan pangan, air bersih, dan layanan kesehatan yang kian menipis.
Menurut pantauan awak media berdasarkan informasi dari masyarakat pemerintah daerah baru mampu menjangkau sekitar 30 persen wilayah dari total kecamatan dan desa terdampak.
Sementara itu, sekitar 70 persen wilayah terdampak lainnya masih belum tersentuh akibat dari terputusnya jalur penghubung dan sulitnya distribusi logistik.
Relawan di lapangan melaporkan banyak warga hidup tanpa tenda yang layak, persediaan makanan yang semakin menipis.
Kondisi ini diperparah oleh kelangkaan bahan bakar untuk alat berat, sehingga proses pembersihan material longsor dan pembukaan jalur evakuasi berjalan lambat. Kendala tersebut membuat distribusi bantuan semakin terhambat.
“Bantuan yang masuk sangat sedikit. Kami butuh makanan dan obat-obatan sekarang, bukan besok,” keluh seorang warga dari dari kecamatan rusip desa yang masih terputus aksesnya sampai saat ini.
Di tengah situasi yang semakin kritis, masyarakat Aceh Tengah masih menanti langkah cepat, terarah, dan terkoordinasi dari pemerintah serta lembaga kemanusiaan agar krisis ini tidak berkembang menjadi bencana kemanusiaan yang lebih besar.




