Diduga Tumpang Tindih Anggaran, Proyek Jalan di Kelurahan Wonotirto Kecamatan Samboja Menuai Pertanyaan
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, KUTAI KARTANEGARA, KALTIM — Proyek pembangunan jalan di Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, diduga sarat kejanggalan dan menjadi sorotan publik. Pasalnya, dalam satu lokasi pekerjaan, muncul dua kali anggaran dengan nilai berbeda untuk pekerjaan yang dinilai tidak sesuai kondisi lapangan dan terkesan tidak transparan.
Informasi yang dihimpun tim media 𝐂𝐲𝐢𝐛𝐞𝐫 𝐤𝐫𝐢𝐦𝐢𝐧𝐚𝐥.
anggaran awal untuk pekerjaan tersebut tercatat sebesar Rp 150.981.700,00, dengan jenis pekerjaan berupa pembangunan pondasi kanan dan kiri jalan. Namun, berdasarkan hasil pantauan di lapangan, tidak ditemukan pengerasan maupun pengaspalan di bagian tengah jalan sebagaimana mestinya dalam sebuah proyek peningkatan badan jalan.
Lebih mengejutkan lagi, setelah pekerjaan pertama berjalan tanpa hasil pengerasan signifikan, muncul anggaran baru dengan nilai Rp 129.060.000,00 untuk pekerjaan rabat beton di lokasi yang sama.
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar:
Bagaimana mungkin satu lokasi proyek mendapatkan dua anggaran berbeda tanpa penjelasan terbuka dari pihak terkait?
Saat tim 𝐂𝐲𝐢𝐛𝐫 𝐤𝐫𝐢𝐦𝐢𝐧𝐚𝐥.mencoba meminta klarifikasi, baik kepada pihak Kelurahan Wonotirto maupun Kecamatan Samboja, keduanya mengaku tidak mengetahui adanya proyek lanjutan maupun sumber anggaran tambahan tersebut.
> "Kami tidak menerima informasi resmi terkait proyek tersebut maupun adanya tambahan anggaran," ujar salah satu aparat kelurahan yang enggan disebutkan namanya.
Sikap diam dan ketidaktahuan pihak kelurahan serta kecamatan justru memperkuat dugaan adanya proyek siluman, atau setidaknya indikasi lemahnya koordinasi dan transparansi dalam penggunaan dana publik.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pihak yang bersedia memberikan penjelasan resmi terkait:
Sumber dan skema anggaran,
Kontraktor pelaksana,
Tahapan pekerjaan,
Rencana akhir pembangunan.
Sementara itu, masyarakat setempat mempertanyakan manfaat proyek tersebut, karena kondisi jalan tidak menunjukkan progres signifikan, meski dua anggaran bernilai ratusan juta rupiah telah dikucurkan.
( 𝐁𝐚𝐧𝐠 𝐙𝐚𝐰𝐢𝐫 )




