BREAKING NEWS

 


Banjir Bandang Landa Aceh Tengah: Jembatan Putus, Pemukiman Terisolasi, Puluhan Warga Berhasil Dievakuasi

CYBERKRIMINAL.COM, ACEH TENGAH – Bencana banjir bandang kembali menghantam sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tengah pada Selasa, 26 November 2025. Hujan deras dengan intensitas sangat tinggi yang mengguyur kawasan tersebut selama lebih dari lima hari, bahkan mendekati satu minggu, memicu luapan air masif dari aliran sungai dan perbukitan hingga menerjang pemukiman warga.

Wilayah terdampak meliputi Pamue, Desa Tanjung, Merandeh Paya, Paya Tampu, Kuala Rawa, Belang Tampu, dan Lut Jaya, di mana sebagian besar rumah warga, fasilitas umum, dan lahan pertanian berada dalam kondisi rusak atau terendam sepenuhnya.

Derasnya arus banjir menghancurkan sejumlah jembatan vital yang menghubungkan antarwilayah. Jembatan penyeberangan utama di Desa Tanjung hanyut terbawa arus, sementara Jembatan Trans SP3 Krung Belanga dan jembatan Kuala Rawa TTL dilaporkan putus total.

Putusnya akses tersebut membuat beberapa desa sepenuhnya terisolasi, menyulitkan tim penyelamat mencapai lokasi terdampak yang berada jauh di pedalaman.

Petugas gabungan bersama relawan dan masyarakat setempat bekerja sepanjang malam untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Hingga dini hari, sekitar 50 jiwa berhasil diselamatkan dari kawasan paling parah terdampak.

Sejumlah warga lainnya masih menunggu evakuasi karena akses menuju lokasi belum dapat ditembus akibat jalan yang rusak, tertimbun lumpur, atau masih tergenang banjir deras.

Bencana ini juga memberikan dampak ekonomi yang besar. Seluruh areal persawahan di wilayah terdampak tenggelam tepat pada masa penanaman padi, sehingga para petani dipastikan mengalami kerugian tinggi dan kemungkinan gagal panen pada musim tanam tahun ini.

Selain itu, akses listrik dan jaringan telekomunikasi padam total, membuat warga sulit menghubungi keluarga maupun melaporkan kondisi terkini kepada pihak berwenang.

Masyarakat dari Desa Tanjung, Paya Tampu, Merandeh Paya, Kuala Rawa, Belang Tampu, dan desa-desa sekitar menyampaikan harapan besar kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk segera turun tangan melakukan penanganan darurat.

“Banyak warga masih terjebak dan tidak dapat diakses. Semua jalan terputus. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan cepat, membuka akses, dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.

Hingga laporan ini diturunkan, tim penanggulangan bencana masih melakukan pendataan lanjutan, memobilisasi peralatan berat untuk membuka kembali akses jalan, serta mengevakuasi warga yang masih terisolasi.

Pemkab Aceh Tengah juga diharapkan segera menetapkan status darurat bencana untuk mempercepat mobilisasi bantuan logistik, medis, dan kebutuhan mendesak lainnya.



Al-Abrar
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image