“62 Persen Menjelang Garis Finish: Ketika Anggaran Berlari, Harapan Rakyat Ikut Menyala”
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, BANGKA - Realisasi belanja APBD Kabupaten Bangka tahun 2025 yang baru mencapai 62 persen dengan sisa waktu tinggal satu setengah bulan lagi, memang terdengar seperti drama akhir tahun yang selalu berhasil membuat banyak orang ikut menahan napas. Namun di balik angka itu, ada kerja keras yang perlahan mulai terlihat—sebuah upaya mengejar ketertinggalan yang justru menghangatkan hati ketika kita melihat betapa seriusnya pemerintah daerah ingin menuntaskan amanah untuk masyarakat.
Di lingkungan perkantoran pemda, suasana sudah berubah menjadi lebih hidup. Para pegawai yang biasanya tampil tenang kini bergegas penuh semangat, seolah mengingatkan bahwa pelayanan publik adalah maraton panjang yang membutuhkan dorongan ekstra menjelang garis akhir. Tekanan deadline mungkin hadir, tetapi bersamanya juga ada rasa tanggung jawab yang membuat setiap langkah terasa lebih bermakna.
Beberapa guyonan khas birokrasi pun tetap mewarnai suasana. Dari PPTK yang berbicara pakai “bahasa deadline” hingga bendahara yang memandangi kalender seperti rival lamanya, semuanya menambah warna dalam dinamika kerja pemerintahan. Momen-momen ini bukan hanya lucu, tapi juga menjadi bukti bahwa di balik kesibukan, para ASN tetap menjaga semangat kebersamaan dan optimisme.
Masyarakat pun turut memberikan tanggapan, kadang jenaka, kadang penuh harapan. Ada yang khawatir kualitas pembangunan ikut terburu-buru, namun lebih banyak lagi yang percaya bahwa kerja keras di akhir tahun adalah upaya untuk memastikan seluruh program benar-benar hadir bagi warga. Dalam tawa itu, terselip doa agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar menjadi manfaat yang bisa dirasakan.
Para pengamat warung kopi mungkin melontarkan kritik satir tentang serapan 62 persen, namun kritik itu sebenarnya adalah bentuk perhatian. Mereka ingin agar pemerintah daerah bergerak lebih cepat di awal tahun, bukan karena sinis, tetapi karena sayang—karena mereka tahu potensi Kabupaten Bangka jauh lebih besar dan layak dimaksimalkan demi kesejahteraan bersama.
Pada akhirnya, realisasi anggaran bukan sekadar angka. Ia adalah cerita tentang janji dan perjuangan. Meski kadang terasa terlambat, selama garis akhir masih di depan mata, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki dan menuntaskan. Semoga sprint anggaran akhir tahun ini bukan hanya menutup lembaran APBD, tetapi juga membuka harapan baru bagi masyarakat Bangka. Sebab di balik setiap percepatan, ada doa rakyat yang berharap: semoga pembangunan tidak hanya cepat, tetapi juga membawa kebaikan yang panjang umur (pikes Anita)




