Proyek Saluran Jalan Kusuma Bangsa Sampang Disorot Warga, Material Dinilai Tidak Sesuai Harapan
Sampang — Proyek pembangunan saluran di Jalan Kusuma Bangsa, Desa Tanggumong, Kabupaten Sampang, menjadi sorotan sejumlah warga. Pekerjaan yang disebut-sebut berada di bawah kewenangan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur itu dinilai tidak sesuai harapan masyarakat dan dikhawatirkan dapat menimbulkan kerugian bagi kualitas bangunan.
Pantauan warga di lapangan menyebutkan bahwa pekerjaan menggunakan material berupa batu bekas, batu apung, serta tanah galian lama. Selain itu, papan nama proyek juga tidak ditemukan di lokasi sehingga publik tidak mengetahui besaran anggaran, sumber dana, maupun identitas kontraktor pelaksana.
Tidak adanya papan informasi proyek membuat masyarakat sulit memperoleh akses data dan melakukan pengawasan secara transparan.
> “Yang dipakai itu batu lama dan batu apung. Ini pekerjaan apa? Kalau terus begini, saluran cepat rusak, uang rakyat habis, manfaatnya tidak ada,” keluh salah seorang warga, Jumat (31/10).
Beberapa warga juga menilai susunan pasangan batu tampak tidak rapi. Penggunaan material yang dinilai tidak sesuai standar teknis membuat masyarakat khawatir bangunan akan mudah rusak apabila debit air meningkat.
Saat dikonfirmasi, Yanto, yang menurut warga bertugas di lapangan dan disebut-sebut sebagai pegawai PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, mengaku tidak mengetahui besaran anggaran proyek tersebut.
> “Saya tidak tahu anggarannya. Silakan temui pimpinan di kantor,” ujarnya singkat.
Pernyataan tersebut memunculkan tanda tanya di kalangan masyarakat mengenai mekanisme pengawasan dan sejauh mana informasi proyek dapat diakses publik.
Sejumlah warga juga mengaitkan keresahan ini dengan kekhawatiran terkait pola proyek yang disebut tumpang tindih, seperti informasi yang pernah berkembang di Kecamatan Robatal. Namun hal tersebut masih sebatas dugaan warga dan membutuhkan klarifikasi resmi dari pihak berwenang.
“Di Robatal dulu juga begitu, proyek PU numpuk dengan hibah. Jangan-jangan caranya sama lagi di sini,” ungkap salah seorang warga.
Warga berharap ada perhatian serius, terutama terkait transparansi dan standar pekerjaan. Mereka meminta:
✅ Pemasangan papan proyek secara resmi
✅ Publikasi spesifikasi teknis pekerjaan
✅ Penggunaan material sesuai standar mutu
“Kalau dibiarkan begini, kami akan lapor ke Kejaksaan Negeri Sampang, sudah cukup proyek asal-asalan di daerah ini,” ujar warga lainnya.
Sebagai pengingat, keterbukaan informasi proyek publik merupakan bagian dari pertanggungjawaban kepada masyarakat. Jika ditemukan penggunaan material tidak sesuai atau ada dugaan pelanggaran prosedur, masyarakat berharap aparat terkait melakukan pemeriksaan agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.
Tim
 
 
 
 
 





