CYBERKRIMINAL.COM, BANGKA INDUK – Pemandangan indah Pantai Tongaci, yang terletak di Jalan Laut, Kelurahan Sungailiat, Kecamatan Sungailiat, kini terusik oleh maraknya aktivitas penambangan timah ilegal. Puluhan ponton isap produksi (PIP) terpantau beroperasi di sepanjang pesisir pantai yang juga dikenal dengan nama Puriansel ini, merusak keindahan alam dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, sejumlah ponton PIP yang beroperasi diduga kuat tidak mengantongi izin resmi atau berada di luar naungan kerjasama dengan PT Timah Tbk. Hal ini diungkapkan oleh seorang sumber di lapangan bernama Whastam, yang menyatakan bahwa ponton-ponton tanpa bendera perusahaan tertentu disinyalir merupakan aktivitas penambangan ilegal.
"Kalau yang ada bendera itu punya CV pak, namun ada puluhan ponton juga yang tidak ikut CV, yang tidak memiliki bendera itu bukan dari CV pak," ujarnya kepada awak media.
Lebih lanjut, Whastam juga mengindikasikan adanya oknum-oknum yang diduga melindungi aktivitas ilegal tersebut. "Coba langsung cek 'caem' itu pak, dan di situ ada panitia yang ngambil 'cantingan' dari para penambang," imbuhnya, mengisyaratkan adanya praktik pungutan liar yang melibatkan pihak tertentu.
Saat penelusuran lebih lanjut, seorang penambang menyebutkan inisial AGS sebagai pihak yang mengkoordinir aktivitas penambangan di lokasi. "Yang ngurus di sini AGS, tapi AGS lagi di luar," ungkap penambang tersebut.
Menyikapi situasi ini, tim media Cyberkriminal.com akan segera melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada AGS yang disebut-sebut sebagai koordinator lapangan.
Selain itu, laporan lengkap mengenai dugaan aktivitas penambangan ilegal yang meresahkan ini akan segera dilayangkan kepada Kapolda Kepulauan Bangka Belitung untuk tindakan lebih lanjut.
Diharapkan, aparat kepolisian dapat segera bertindak tegas untuk menertibkan aktivitas penambangan ilegal dan memulihkan keindahan Pantai Tongaci.
(**)