BREAKING NEWS

 


Proyek Raksasa, Kualitas Kerdil! Irigasi di Aceh Diduga Tak Sesuai Spesifikasi Teknis

CYBERKRIMINAL.COM, ACEH - Sebuah proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, kembali menuai sorotan tajam. Proyek yang berlokasi di Gampong Matang Ceungai, Kecamatan Langsa Timur, Provinsi Aceh, diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan pekerjaan irigasi.

Investigasi Temukan Struktur Irigasi Retak dan Tidak Berkualitas

Tim media Cyberkriminal.com yang turun langsung ke lapangan menemukan sejumlah kejanggalan mencolok. Struktur irigasi tampak beretakan, dengan kualitas pengerjaan yang dinilai jauh dari standar mutu proyek pemerintah. Dugaan sementara, pelaksanaan pekerjaan ini tidak memenuhi ketentuan teknis yang seharusnya diterapkan pada proyek strategis dengan anggaran besar.

Aktivis LSM Bungoeng Lam Jaroe Angkat Bicara

Menanggapi kondisi tersebut, Aktivis LSM Bungoeng Lam Jaroe (BLJ), Zulfadli, S.Sos., M.M., menyuarakan kritik keras. Ia menegaskan bahwa panitia pelaksana dan pejabat yang terlibat dalam proyek ini harus bekerja berdasarkan amanah UUD 1945 dan Pancasila, bukan karena tekanan politik atau ketakutan kehilangan jabatan.

“ASN yang terlibat jangan takut jujur. Jika pekerjaan dilakukan dengan tidak sesuai standar, masyarakatlah yang akan menanggung akibatnya. Pembangunan tidak boleh dikorbankan demi kepentingan politik sesaat,” tegas Zulfadli.
Desakan Evaluasi dari Pemerintah dan Kementerian Terkait

Lebih lanjut, Zulfadli meminta agar Pemerintah Provinsi Aceh dan Kementerian Keuangan di Jakarta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek ini. Menurutnya, ada indikasi kuat bahwa pekerjaan tidak sesuai kebutuhan teknis standar yang ditetapkan.
“Kami minta agar proyek ini ditinjau kembali secara menyeluruh. Jangan biarkan anggaran puluhan miliar rupiah menguap tanpa hasil yang layak bagi rakyat,” ujarnya saat ditemui di salah satu kafe di Langsa, Selasa malam (4/11/2025) pukul 20.30 WIB.

Proyek Bernilai Puluhan Miliar Rupiah

Proyek ini diketahui merupakan bagian dari Program Inpres Nomor 2 Tahun 2025 dengan nilai mencapai Rp 80.588.450.000. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait maupun dari PT Hutama Karya (Persero) selaku pihak pelaksana, Construction Services, EPC & Investment.

Cyberkriminal.com bersama tim aktivis LSM Bungoeng Lam Jaroe akan terus memantau perkembangan kasus ini demi memastikan transparansi, akuntabilitas, dan mutu pembangunan di Aceh berjalan sesuai koridor hukum dan teknis yang berlaku.


Pewarta: Hendrik / LSM Bungoeng Lam Jaroe

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image