CYBERKRIMINALCOM, LANGSA PROVINSI ACEH - Pedagang di seputaran Jalan Mesjid Raya, Langsa, kota Langsa mengeluhkan penertipan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Langsa melalui PLT Kasat Pol PP. Mereka menilai bahwa ada dugaan tebang pilih dalam penertipan tersebut, di mana sebagian pedagang diizinkan berjualan sementara yang lain digusur.
Pemerhati lingkungan Pajak Latos yang kerap di panggil Abang Wali mengungkapkan bahwa Satpol PP tidak bijak dalam menyikapi keluhan pedagang kaki lima. "Kenapa yang berjualan di pinggir jalan Latos atau di bahu jalan digusur, apa ada permainan di balik ini?" tanya pemerhati tersebut. Dugaan tebang pilih ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pedagang dan mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota Langsa. menimpalkan keluhannya kepada awak media pada pekan lalu ( Rabu, 26/6/2025).
Abang wali mengungkapkan kembali kekhawatiran tentang dugaan tebang pilih dalam penertipan pedagang kaki lima di seputaran Jalan Mesjid Raya, Langsa. "Kalau memang mau disikat, seharusnya merata, jangan ada dugaan tebang pilih," ujarnya.
Dalam upaya mengkonfirmasi keluhan para pedagang, awak media mencoba menghubungi PLT Kasat Pol PP melalui WhatsApp. Namun, upaya ini menemui jalan buntu karena nomor WhatsApp PLT Kasat Pol PP diblokir, sehingga awak media tidak bisa mendapatkan tanggapan resmi.
Pemblokiran nomor WhatsApp ini menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan tentang transparansi dan keterbukaan informasi dari pihak terkait. Awak media berharap agar pihak terkait dapat memberikan klarifikasi dan tanggapan dari pihak Kasat Pol PP. kepada awak media.
Sehingga berita ini sampai kemeja Redkasi, ( Sabtu 28/6/2025) awak media terus mengupayakan perkembangan lebih lanjut. Terkait keluhan para pedagang tersebut.
Hendrik Kaperwil Aceh.