BREAKING NEWS

 


Pilar Informasi Negara Terdampak Banjir, Wartawan Aceh Tagih Solidaritas Pemerintah

CYBERKRIMINAL.COM, KOTA LANGSA — Para wartawan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi publik dan menjadi mitra TNI, Polri, serta pemerintah, kini turut menjadi korban bencana banjir yang melanda Kota Langsa, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang pada 25 November 2025. Mereka berharap pemerintah pusat di Jakarta memberikan perhatian dan solidaritas bagi insan pers yang terdampak.

Banjir besar yang melumpuhkan aktivitas di sejumlah wilayah tersebut tak hanya merusak rumah warga, fasilitas umum, dan infrastruktur, tetapi juga memporak-porandakan perlengkapan kerja serta harta benda milik wartawan. Kondisi ini berdampak langsung pada kemampuan mereka menjalankan tugas jurnalistik di lapangan.

Perwakilan Media Cyberkriminal.com, Alias Bang Koboy, menyampaikan bahwa banyak wartawan kehilangan peralatan kerja, termasuk kamera, laptop, hingga transportasi yang rusak akibat banjir. “Kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan fasilitas dan dukungan bagi wartawan yang terkena dampak banjir, agar mereka bisa kembali bekerja dengan baik dan tetap menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, pewarta Hendrik mengatakan bahwa bantuan pemerintah sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi wartawan yang menjadi korban bencana. “Kami berharap negara dapat menunjukkan solidaritas kepada wartawan yang terdampak banjir, sebagai bagian dari pilar negara yang selalu hadir dalam situasi apa pun,” ungkapnya.

Di tengah keterbatasan, para wartawan tetap menjalankan tugas jurnalistik tanpa tambahan gaji, tanpa fasilitas memadai, bahkan sering kali tanpa makan dan minum saat bertugas. Mereka turun ke lokasi terdampak banjir lebih cepat dari aparat pemerintah maupun bantuan resmi, demi memastikan informasi sampai kepada publik.

Ironisnya, para wartawan mempertanyakan mengapa respons pemerintah yang memiliki anggaran besar justru terkesan lambat. “Mengapa pemerintah yang punya anggaran ratusan miliar justru lambat?” keluh seorang wartawan yang enggan disebut namanya.

Para insan pers berharap ada tindakan nyata dari pemerintah pusat untuk membantu pemulihan para wartawan yang terdampak, agar mereka dapat kembali mengabdi melalui karya jurnalistik tanpa hambatan.
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image