Mahasiswa Papua Terdampak Banjir di Kota Langsa Minta Perhatian Enam Pemerintah Daerah di Tanah Papua!
0 menit baca
CYBERKRIMINAL.COM, LANGSA, ACEH - Sejumlah mahasiswa asal Papua yang tinggal di Kota Langsa, Aceh, terdampak banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 26–30 November 2025. Banjir yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan banyak kawasan pemukiman terendam, fasilitas umum rusak, dan aktivitas masyarakat lumpuh selama beberapa hari.
Dampaknya turut dirasakan oleh mahasiswa Papua yang tinggal di berbagai kontrakan dan kost di Kota Langsa. Setelah banjir surut, para mahasiswa menghadapi kondisi yang cukup memprihatinkan. Banyak barang pribadi seperti perlengkapan belajar, pakaian, kasur, alat tidur, hingga peralatan elektronik rusak akibat tertutup lumpur tebal.
Beberapa tempat tinggal yang mereka huni juga mengalami kerusakan, sehingga membutuhkan waktu dan biaya untuk dibersihkan serta dipulihkan agar kembali layak ditempati. Kondisi semakin sulit karena akses distribusi sembako ke Kota Langsa terganggu.
Jembatan penghubung utama menuju jalur masuk logistik dilaporkan putus, membuat pasokan bahan makanan dan kebutuhan pokok terhambat. Akibatnya, harga sembako melonjak tajam dan ketersediaan barang di pasaran semakin terbatas.
Situasi ini menambah beban para mahasiswa yang harus memulihkan kondisi pascabencana sekaligus menanggung biaya kebutuhan hidup yang meningkat.
Dalam konfirmasinya, Selasa (2 Desember 2025) Ketua Korwil Mahasiswa Papua di Kota Langsa Mepa menjelaskan bahwa tekanan yang dirasakan mahasiswa semakin besar karena mereka berada jauh dari keluarga, sementara kondisi ekonomi pascabencana menjadi tidak stabil.
“Situasi ini sangat berat bagi kami. Banyak barang kami rusak akibat lumpur. Sekarang akses sembako juga terputus karena jembatan rusak, jadi harga naik dan kami kesulitan memenuhi kebutuhan harian. Karena itu, kami berharap kepada pemerintah daerah di Tanah Papua dapat memperhatikan kondisi kami,” ujar Ketua Korwil Mahasiswa Papua di Langsa.
Ia menyampaikan bahwa mahasiswa Papua di Langsa berasal dari enam provinsi di Tanah Papua—Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya. Dalam kondisi darurat ini, mereka sangat membutuhkan bantuan berupa sembako, perlengkapan belajar, pakaian, serta dukungan pemulihan pascabencana agar dapat kembali beraktivitas secara normal, tutup Mepa. (**)




