BREAKING NEWS

 


Soroti Kegagalan Penanganan Banjir di Gampong Simpang Wie: Pemkot Langsa Terkesan Buta, Bimtek Berjalan Mulus, Warga Terabaikan

CYBERKRIMINAL.COM, LANGSA, 12 November 2025 - Banjir yang kembali melanda Gampong Simpang Wie, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, memicu kemarahan dan kekecewaan mendalam di kalangan warga. Di tengah penderitaan masyarakat yang masih berjuang memulihkan diri, pemerintah kota justru dinilai gagal menunjukkan tanggung jawab dan empati.

Kondisi ini menyoroti lemahnya peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Kota Langsa, yang dinilai tidak mampu menjalankan fungsinya dalam memberdayakan dan melindungi masyarakat di saat krisis. Alih-alih memberikan solusi konkret, dinas tersebut justru dianggap lebih sibuk dengan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar berulang kali setiap tahun.

“Jangan jadikan kami seperti bola kaki. Saat dibutuhkan kami dipakai, setelah tidak diperlukan kami diabaikan,” ujar salah seorang warga dengan nada kecewa saat ditemui media ini, menolak disebutkan namanya.

Dana Tanggap Bencana Dipertanyakan
Kekecewaan warga semakin memuncak lantaran penggunaan dana tanggap bencana banjir diduga tidak transparan dan tidak tepat sasaran. Dana yang semestinya digunakan untuk membantu warga terdampak, hingga kini belum terlihat dampaknya secara nyata di lapangan.

“Kami heran, kegiatan Bimtek bisa berjalan hampir tiga kali dalam setahun, tapi begitu banjir datang dan warga menderita, pemerintah kota justru diam. Kami mempertanyakan ke mana dana tanggap bencana disalurkan dan bagaimana penggunaannya,” tegas salah seorang warga lainnya.

Warga Menderita, Pemerintah Diam
Hingga berita ini diterbitkan, warga Gampong Simpang Wie masih berjuang memulihkan rumah dan harta benda yang rusak akibat banjir. Mereka membutuhkan bantuan nyata dan perhatian dari pemerintah. Namun, Pemkot Langsa terkesan abai dan belum menunjukkan keseriusan dalam menangani dampak bencana tersebut.

Pemerintah Diminta Bertanggung Jawab
Masyarakat menuntut Pemerintah Kota Langsa dan DPMG untuk bertanggung jawab atas lemahnya penanganan bencana dan dugaan penyalahgunaan dana tanggap bencana. Mereka juga mendesak adanya audit terbuka terhadap penggunaan anggaran tersebut agar tidak terjadi penyimpangan.

“Kami tidak akan diam. Kami akan terus mengawasi penggunaan dana tanggap bencana ini. Pemerintah harus bertanggung jawab dan segera turun tangan membantu warga yang terdampak,” tegas perwakilan warga dalam pernyataannya kepada media.

Banjir di Gampong Simpang Wie kali ini menjadi cerminan nyata bahwa penanganan bencana bukan sekadar tanggung jawab administratif, melainkan soal kemanusiaan dan kepekaan terhadap penderitaan rakyat. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah nyata, bukan sekadar janji atau kegiatan seremonial semata.

Redaksi | Cyberkriminal.com
Berita diterbitkan: Rabu, 12 November 2025 – Dini Sore
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image